UII Sebar 992 Mahasiswa KKN di 23 Desa

UII Sebar 992 Mahasiswa KKN di 23 Desa

MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO - Kabupaten Purworejo kembali menjadi lokasi yang dipilih untuk tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) UII Jogjakarta. Peserta KKN angkatan 59 tersebut berjumlah 992 mahasiswa yang akan ditempatkan di 23 desa di 8 Kecamatan. Hal itu disampaikan Kabid Dinpermasdes Abdul Malik SE MM di sela-sela penerimaan mahasiswa KKN UII yang dilakukan di Pendapa Kabupaten Purworejo, kemarin. 8 kecamatan yang menjadi sasaran KKN tersebut antara lain Kecamatan Bener, Bagelen, Purworejo, Bruno, Purwodadi, Kemiri, Grabag, dan Kecamatan Ngombol. KKN dilaksanakan selama 1 bulan yakni 30 Juli hingga 30 Agustus mendatang. \"Mahasiswa ini adalah mitra masyarakat dan mitra Pemerintah daerah yang akan melaksankan Tridarma Perguruan tinggi di Kabupaten Purworejo dengan harapan dapat bekerjasana membantu pembangunan daerah. Juga membuka ruang koordinasi agar pelaksanaan kegiatan KKN  dapat terprogram dengan baik dan kegiatan dapat berkelanjutan meski pasca KKN,\" katanya. Sementara itu, Asisten pemerintahan Sumharjono SSos MM mengungkapkan, tema KKN yakni pengembangan desa berbasis potensi unggulan. Untuk mengawal ini desa sedang semangat-semangatnya memprogramkan peningkatan ekonomi desa melalui Bumdes. Maka KKN agar terkonsentrasi, untuk mengangkat potensi unggulan desa. Juga pentingnya pemberdeyaan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Kabupaten Purworejo termasuk 14 tingkat kemikinannya se Provinsi jawa Tengah. Namun demikian lanjut Sumahrjono, jumlah kemiskinan sudah menurun dari 13, 67 persen tahun lalu, dan sekarang sudah menjadi 11, 8 persen. Program utama di Kabupaten Purworejo diantaranya, progrm peningkatan pendapatan masyarakat msikin (Propendakin). Perdesa diambil 10 KK yang mendapatkan stimulan sebesar Rp. 20 juta, untuk kegiatan pertani, peternakan, industri rumahan seperti membuat makanan ringan, katering, dll. “Mahasiswa yang KKN bisa mendorong masyarakat dalam melaksanakan program pengentasan kemikinan. Juga dengan adanya program wisata desa untuk mengangkat potensi yang ada melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),” ujar Sumharjono. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: